Dengan mengakses situs ini, anda setuju terhadap Privacy Policy dan Terms of Use batambuzz.com.
Accept
BatamBuzzBatamBuzz
  • Beranda
  • Artikel
    ArtikelTampilkan Lainnya
    Wapres Gibran Kunjungi Batam
    10/09/2025
    Warga Batumerah dan Tanjung Sengkuang Sampaikan Keluhan Suplai Air ke DPRD Batam
    10/09/2025
    Impor Kota Batam Turun, Sektor Migas Justru Naik
    10/09/2025
    Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
    10/09/2025
    Rombak Kabinet, Prabowo Lantik Lima Pejabat Baru dalam Kabinet Merah Putih
    08/09/2025
  • Citizen
    CitizenTampilkan Lainnya
    6
    Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih
    07/09/2025
    Kisah dalam Sepiring Char Kway Teow
    07/09/2025
    8
    Masjid Khadijah, di Geylang
    29/08/2025
    Kota Kijang Dan Jejak Masa Lalu
    26/08/2025
    Banyak Sama Sistem Pendidikan Singapura-Indonesia
    26/08/2025
  • Serial
    SerialTampilkan Lainnya
    Nelayan Perairan Laut, Kini Air Tawar
    05/09/2025
    Orang Tionghoa, Nelayan Laut dan Ladang di Duriangkang
    28/08/2025
    Pecong Kecil, Bajak Laut dan Kisah 7 Panglima Galang
    22/08/2025
    5
    Komplek Sekolah dari Lahan Hibah Warga
    21/08/2025
    Pucung yang Bikin Mabuk Kepayang
    07/12/2024
  • Editor Picks
    Editor PicksTampilkan Lainnya
    Mengenal Phantom Traffic ; Kemacetan Hantu
    13/05/2023
    Mengenal Visa, Jenis dan Daftar Negara Bebas Visa Menggunakan Paspor Indonesia
    08/05/2023
    1
    Napoli Juara Lagi Setelah 33 Tahun
    05/05/2023
    Kolaborasi Apple – Google Melawan Stalker
    03/05/2023
    Cara Mengetahui Password WiFi di Laptop atau PC Windows
    26/04/2023
  • Insider
    InsiderTampilkan Lainnya
    PORKOT Batam VI Resmi Digelar
    10/09/2025
    Kota Kara di Kaki Gunung Bintan
    07/09/2025
    6
    Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih
    07/09/2025
    Kisah dalam Sepiring Char Kway Teow
    07/09/2025
    Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Makau 5-0
    06/09/2025
Menyimak: Van Mook, Sosok Di Balik Garis Imajiner Pemisah Wilayah Indonesia – Wilayah Pendudukan Belanda
Notification Tampilkan Lainnya
Artikel terbaru
PORKOT Batam VI Resmi Digelar
Sports
Wapres Gibran Kunjungi Batam
Artikel
Warga Batumerah dan Tanjung Sengkuang Sampaikan Keluhan Suplai Air ke DPRD Batam
Artikel
Impor Kota Batam Turun, Sektor Migas Justru Naik
Artikel
Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
Artikel
Aa
Aa
BatamBuzzBatamBuzz
  • Beranda
  • Artikel
  • Serial
  • Editor Picks
  • Insider
  • Berita
    • Artikel
    • In Depth
    • Berita Video
    • Serial
    • Cerita Foto
  • Insider
    • Pendidikan
    • Histori
    • Citizen
    • Sports
    • Kultur
    • Lingkungan
  • Lainnya
    • Kebijakan Privasi
    • Pedoman Media Siber
Ikuti kami
©Batambuzz, 2024. All Rights Reserved.
Histori

Van Mook, Sosok Di Balik Garis Imajiner Pemisah Wilayah Indonesia – Wilayah Pendudukan Belanda

Batam Buzz Terbit pada: 20/07/2023 898 Dilihat
Hubertus Van Mook, sosok di balik munculnya Garis Van Mook, garis yang memisahkan wilayah Indonesia dan wilayah pendudukan Belanda, setelah Perjanjian Renville.

Hubertus Van Mook, sosok di balik munculnya Garis Van Mook, garis yang memisahkan wilayah Indonesia dan wilayah pendudukan Belanda, setelah Perjanjian Renville.


PERNAH suatu ketika wilayah Indonesia dibatasi oleh sebuah garis buatan bernama Garis Van Mook.

Ini adalah garis yang membatasi wilayah Indonesia dan wilayah pendudukan Belanda hasil dari Perjanjian Renville Januari 1948.

Sosok di balik itu adalah Hubertus Johannes Van Mook.

Siapa sebenarnya Van Mook?

Van Mook adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menjabat antara 1942 hingga 1948. Keberadaan Garis Van Mook sendiri membuat wilayah Indonesia menjadi sangat sempit. Yang meliputi sebagian Jawa Tengah, Banten, sebagian Jawa Timur, dan sebagian Pulau Sumatera.

Terbentuknya Garis Van Mook diawali dengan masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Mook pada 1942.

Pada awal kepemimpinannya, Indonesia masih dikuasai Jepang dan dia berada di pengasingan dekat Brisbane, Australia.

Sekembalinya ke Indonesia pada 1 Oktober 1945, kehadiran Van Mook nyatanya tidak disambut baik oleh rakyat Indonesia.

Bagaimana tidak marah, Van Mook ternyata datang bersama pasukannya. Sementara Indonesia sendiri sudah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Van Mook kemudian memberi penawaran kepada Indonesia untuk membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan menjalin hubungan politik dan ekonomi bersama Belanda.

Hal ini membuat situasi semakin memanas dan rakyat Indonesia bertekad memukul mundur para penjajah.

Sebagai respons, Van Mook memberi ultimatum agar Indonesia menarik semua pasukannya.

Karena ultimatumnya tidak digubris, Van Mook melancarkan Agresi Militer Belanda I yang berlangsung sejak 21 Juli-5 Agustus 1947.

Agresi Militer Belanda I berakhir dengan disepakatinya Perjanjian Renville, yang diadakan pada 17 Januari 1948.

Salah satu isi perjanjian Renville adalah disahkannya Garis Demarkasi Van Mook.

Seperti disebut di awal, ini adalah garis yang menjadi pembatas antara wilayah Belanda dan Indonesia.

Pencetus Garis Van Mook adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hubertus Johannes Van Mook.

Dalam Perjanjian Renville, Van Mook memerintahkan gencatan senjata dan mengusung garis demarkasi yang dinamai Garis Van Mook, yang memisahkan antara wilayah Indonesia dengan Belanda.

Dengan adanya Garis Van Mook, wilayah Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno meliputi sebagian Jawa Tengah, Banten, sebagian Jawa Timur, dan sebagian Pulau Sumatera.

Sementara sisa wilayah Indonesia menjadi bagian dari kekuasaan Belanda, termasuk Papua. Keberadaan Garis Van Mook sangat merugikan pihak Indonesia, karena wilayahnya menjadi terpecah. Kepulauan Nusantara yang sangat luas terbagi menjadi dua kekuasaan, yaitu milik Indonesia dan Belanda.

Dengan adanya Garis Van Mook, wilayah Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno meliputi sebagian Jawa Tengah, Banten, sebagian Jawa Timur, dan sebagian Pulau Sumatera.

Sementara sisa wilayah Indonesia menjadi bagian dari kekuasaan Belanda, termasuk Papua. Keberadaan Garis Van Mook sangat merugikan pihak Indonesia, karena wilayahnya menjadi terpecah. Kepulauan Nusantara yang sangat luas terbagi menjadi dua kekuasaan, yaitu milik Indonesia dan Belanda.

Ironisnya, Indonesia sendiri mendapatkan wilayah yang sangat sempit, yaitu sebagian Jawa Tengah, Banten, sebagian Jawa Timur, dan sebagian Pulau Sumatera.

Alhasil, tentara Indonesia di Jawa Barat (wilayah Belanda) harus berpindah ke Jawa Tengah. Bahkan, ibu kota juga harus pindah dari Jakarta, karena sudah tidak lagi masuk dalam wilayah kekuasaan Indonesia.

Sekilas riwayat Van Mook

Van Mook lahir di Semarang pada 30 Mei 1884. Dia adalah putra dari Matheus Adrianus Antonius van Mook, yang meninggalkan Belanda tak lama setelah menikahi Cornelia Rensina Bouwman pada 1893.

Setelah tiba di Hindia Belanda, Van Mook senior ditugasi menjadi inspektur/penilik SR di Surabaya. Baik ayah atau ibu Van Mook ternyata adalah seorang pengajar.

Terlepas dari sepak terjangnya sepanjang Zaman Bersiap, Van Mook adalah sosok yang begitu mencintai Hindia Belanda.

Dia lahir di Hindia Belanda, dia juga dengan tegas mendaku sebagai orang Hindia.

Bagi Van Mook, Jawa adalah tanah kelahiranya.

Pendidikan Van Mook salah satunya ditempuh di HBS Surabaya, lalu pindah ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan tinggi bidang teknik di Delft.

Pada 1914 dia sempat masuk dinas ketentaraan sukarela lalu kuliah lagi di Universitas Leiden, lulus 1918.

Dari Leidin, dia kembali ke Hindia Belanda dan menjadi inspektur yang mengurusi distribusi pangan di Semarang.

Tahun 1921 menjadi penasihat urusan pertanahan di Yogyakarta, lalu 1927 menjadi asisten residen urusan kepolisian di Batavia.

Pada November 1941, Van Mook ditunjuk sebagai Menteri Urusan Tanah Jajahan.

Awal 1942 menjelang masuknya Jepang ke Indonesia, van Mook menjadi Wakil Gubernur-Jenderal dan berusaha mendapatkan dukungan militer dari Amerika Serikat untuk pengadaan persenjataan melawan Jepang.

Tapi bantuan yang dinanti-nantikan terlambat datang, meskipun telah dibayar tunai.

Ketika Jepang akhirnya mendarat di Jawa, Van Mook langsung mengungsi ke Australia.

Sementara Gubernur-Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer tetap berada di Indonesia.

Tjarda van Starkenborgh ditawan Jepang, kemudian dibawa ke Manchuria dan baru dilepaskan pada bulan September 1945.

Ketika Perang Pasifik mendekati akhir, Van Mook tetap berada di Australia.

Pangkatnya masih Wakil Gubernur Jenderal meskipun secara de facto bertindak selaku Gubernur Jenderal.

Bagaimanapun juga, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ditawan Jepang dan setelah dibebaskan diangkat menjadi Duta Besar Belanda di Prancis.

Pangkat van Mook tetap Wakil Gubernur Jenderal tetapi secara de facto dia melakukan tugas sebagai Gubernur Jenderal.

Dia menjabat dari tanggal 14 September 1944 sampai 1 November 1948.

(jar/intisari/berbagai sumber)

KAITAN Van mook
Batam Buzz 20/07/2023
Apa Yang Anda Pikirkan?
Suka0
Gembira0
Sedih0
Menangis0
Marah0
Terserah0
Geli0
Artikel sebelumnya Pelindo Naikkan Tarif Pas Penumpang Pelabuhan Tanjungpinang 
Artikel selanjutnya Bandara Husein Sastranegara Ditutup

POPULER

Pekan Ini

Pemko Batam Nonaktifkan Lurah Sei Harapan; Tidak Ada Bantuan Hukum

PEMERINTAH Kota Batam menegaskan tidak akan memberikan bantuan hukum kepada Lurah Sei Harapan, yang saat…

Artikel 07/09/2025 131 Dilihat

Kisah dalam Sepiring Char Kway Teow

dan perbedaan melangit antara dolar dan ringgit

Citizen 07/09/2025 114 Dilihat

Warga Batumerah dan Tanjung Sengkuang Sampaikan Keluhan Suplai Air ke DPRD Batam

WARGA Batumerah dan Tanjungsengkuang, Batam mendatangi DPRD Batam untuk mengadukan masalah suplai air bersih yang…

Artikel 10/09/2025 102 Dilihat

PORKOT Batam VI Resmi Digelar

PEKAN Olahraga Kota (PORKOT) Batam VI Tahun 2025 resmi dimulai dengan acara pembukaan di Lantai…

Sports 10/09/2025 100 Dilihat

Impor Kota Batam Turun, Sektor Migas Justru Naik

PADA Juli 2025, nilai impor Kota Batam tercatat mencapai US1.467,81 juta,mengalami penurunan sebesar 1,33 persen…

Artikel 10/09/2025 97 Dilihat
iklan drone

UPDATE

PORKOT Batam VI Resmi Digelar
Sports 10/09/2025 100 Dilihat
Wapres Gibran Kunjungi Batam
Artikel 10/09/2025 48 Dilihat
Warga Batumerah dan Tanjung Sengkuang Sampaikan Keluhan Suplai Air ke DPRD Batam
Artikel 10/09/2025 102 Dilihat
Impor Kota Batam Turun, Sektor Migas Justru Naik
Artikel 10/09/2025 97 Dilihat
Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
Artikel 10/09/2025 90 Dilihat
CUACA KOTA BATAM

EDITOR PICK

Gesek; Kampung Pecinan di Masa Lalu
21/08/2025 149 Dilihat
Sambu ; Melintas Waktu
23/08/2025 174 Dilihat
Emas Sebagai Pilihan Investasi yang Aman: Peluang dan Strategi
31/08/2025 61 Dilihat
Kepulauan Riouw dan Pulau Batam, 1899
26/08/2025 152 Dilihat
Kota Kara di Kaki Gunung Bintan
07/09/2025 95 Dilihat
BatamBuzzBatamBuzz
Ikuti kami

©Batambuzz, 2025. All Rights Reserved.

  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?