PADA Jumat (15/9) kemarin, beredar isu jika Wakil Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, diperiksa polisi. Dari kabar itu, disangkut-pautkan dengan aksi damai bela Rempang pada 11 September 2023 kemarin.
Beberapa media bahkan memuat isu tersebut. Amsakar dikaitkan dengan polemik agraria di Rempang. Ditambah lagi beredar video berdurasi 1.11 menit di platform aplikasi pesan singkat yang menyebutkan bahwa sang istri, Erlita Sari, menyediakan konsumsi secara massal untuk para pendemo.
Dalam video tersebut, perekam yang diketahui seorang laki-laki menyebut bahwa dirinya tengah berada di kegiatan yang digagas oleh Aliansi Perempuan Indonesia.
Para perempuan yang berada di dalam video disebut tengah melakukan aksi kemanusiaan dengan menyediakan makanan bagi massa aksi.
“Mudah-mudahan aksi hari ini kondusif. Semangat ibu-ibu,” kata si perekam video.
Lalu, muncul juga keterangan dari Kadis Kominfo Batam, Rudi Pandjaitan, di media yang menyebut telah mendapat info terkait pemeriksaan Amsakar di Polda Kepri. “Informasinya begitu. Saat ini beliau (Amsakar) sedang diperiksa. Tapi diperiksa dalam kasus apa kita belum tahu. Silahkan dicek di ke Humas Polda Kepri,” kata Rudi Panjaitan, dikutip pada Jumat (15/9).
Amsakar Membantah
Terkait isu tersebut, Amsakar sepertinya tak begitu ambil pusing. Ia membantahnya. Namun mengaminkan bahwa yang dipanggil oleh Polda Kepri ialah istrinya.
“Ini sedang berproses. Saya kira polisi mau melacak infomasi detail tentang semua hal (menyangkut video yang beredar),” kata dia.
Ia mengatakan, bahwa undangan Polda Kepri telah diterima atas nama sang istri. Dalam undangan itu, termaktub dimulainya acara pemanggilan pada pukul 09.00 WIB. Namun nyatanya pemeriksaan berlangsung pada jam 11.00 WIB sampai 11.15 WIB, itupun berakhir lantaran ibadah jumatan.
Lalu, soal informasi yang diberikan oleh Kadis Kominfo Rudi Pandjaitan di beberapa media, Amsakar menjawabnya dengan canda.
“Mungkin karena Kadis Kominfo belum dimutasi oleh awak (saya),” katanya sambil tertawa.
Polda Kepri Tepis Isu Amsakar Diperiksa
Kabid Humas Polda Kepri, Zahwani Pandra Arsyad, menepis isu yang mengatakan bahwa Amsakar dipanggil untuk diperiksa terkait polemik di Rempang. Katanya, Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) tak membenarkan kabar itu.
“Saya sudah konfirmasi ke Dirkrimum Polda Kepri, pasca kejadian tanggal 11 September kemarin, semua diminta keterangan. Tapi kalau mengarah kepada Wakil Wali Kota itu tidak benar,” kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Sabtu (26/9/2023).
Dari pemeriksaan sebanyak 43 orang yang diduga pelaku kerusuhan tersebut, kata dia, rata-rata mereka terpengaruh daripada informasi yang beredar di media sosial. “Makanya para netizen itu jangan sampai terprovokasi hal-hal seperti ini. Sekarang sudah mulai banyak capture-capture bahwa ada anggota TNI/Polri yang menyiksa dan segala macam. Nah, itu yang harus diingatkan warganet. Disaring dulu karena itu menyangkut UU ITE,” ujar dia.
Terkait dengan itu, mereka dalam hal ini pelaku mengaku banyak yang ikut-ikutan. Sekarang, pada saat ini polisi sudah mendalaminya dan turut meminta keterangan dari semua pihak.
“Ada pengakuan dari pelaku katanya dikasi duit Rp 20 ribu, kemudian dikasi nasi bungkus. Seperti itulah kira-kira,” ujarnya.
Untuk isu pemeriksaan Amsakar, ia memastikan bahwa itu tidak benar. Hanya saja pemeriksaan dilakukan secara keseluruhan. “Tidak ada pemeriksaan spesifik di satu orang atau satu subjek hukum,” tegas Pandra.
Ia turut mengimbau kepada seluruh netizen untuk bijak menggunakan media sosial. Terlebih di zaman sekarang ini banyak hoaks yang beredar di kalangan masyarakat.
(Jun/ahm)