KEMENTERIAN Pertanian mengonfirmasi, saat ini virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi afrika tak hanya ada di Pulau Bulan, Batam. Saat ini virus itu juga ada di Kalimantan tepatnya di Singkawang, Kalimantan Barat.
“Kalimantan ada ya di Kalimantan Kota Singkawang di PT Fajar Semesta Indah juga itu terjadi di situ. Kalau di Bali, memang kita menjaga lalu lintas di Bali, untuk pengajuan ASF dari Bali kita lakukan supaya nggak menyebar kasusnya ke tempat lain,” ujar Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Wisnu Wasisa Putra, Rabu (10/5/2023).
Selain Kalimantan, saat ini yang menjadi dampak besarnya di Pulau Bulan, Batam. Pulau Bulan sendiri merupakan pengekspor 15% babi ke Singapura.
Namun, ekspor tersebut harus ditahan karena Singapura menyetop impornya dari Batam. Belum diketahui asal muasal flu babi afrika saat ini masuk ke Indonesia lagi. Kementan sendiri masih melakukan investigasi.
“Kemudian yang di Pulau Bulan itu sudah ditetapkan sebagai daerah bebas ASF. Dan itu setiap bulan dari Laboratorium Veteriner Balai Veteriner Bukittinggi, melakukan pengujian secara berkala untuk melihat kompartemen itu apakah negatif ASF,” katanya.
“Setelah kita cek (setelah Singapura mendeteksi ASF), di lokasi sampel yang kita ambil dari ditemukan kasus ASF positif,” tambahnya.
Untuk di Pulau Bulan sendiri agar virus tersebut tidak menyebar ke wilayah lain, Kementan memberikan obat antibodi pada babi-babi sehat di Batam agar tidak terjangkit demam babi afrika. Karena belum menyebar ke berbagai wilayah, Wisnu menegaskan, virus ini belum dinyatakan sebagai wabah.
“Ini tidak dibilang wabah, karena ini kan cuma satu tempat saja. Kalau menular ya menular cuma ke sesama babi,”lanjutnya.
Mengutip dari laman Kementerian Pertanian, African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
(ham/detikcom)