KALAU kita membicarakan profesi di rumah sakit, yang sering kali terpikirkan di benak kita adalah dokter atau perawat. Padahal, ada banyak sekali jenis-jenis pekerjaan atau tenaga kesehatan di rumah sakit mulai dari tenaga kesehatan, tenaga administrasi, bahkan sampai tenaga kebersihan dan keamanan.
Salah satu profesi di rumah sakit yang jarang dibahas yakni phlebotomist.
Phlebotomist sendiri merupakan salah satu tenaga kesehatan. Dilansir dari Health Careers, tugas pokok dari phlebotomist yaitu memastikan bahwa diagnosis penyakit dilakukan dengan cepat dan aman.
Lebih jelasnya, profesi ini akan mengambil sampel darah dari vena pasien untuk dites di laboratorium. Hasil tes tersebut itulah yang digunakan untuk memastikan penyakit yang diderita oleh pasien.
Dokter dan perawat memang juga dilatih untuk mengambil sampel darah. Akan tetapi, tugas untuk merawat orang yang sakit cukup banyak dan harus dilakukan secara berhati-hati.
Terlebih, jumlah pasien lebih banyak dari jumlah tenaga kesehatan. Selain itu, mekanisme pengambilan darah sampai pengetesan di laboratorium memakan waktu serta mesti dilakukan oleh tenaga yang benar-benar profesional dengan penuh kehati-hatian. Maka dari itu, peran dari phlebotomist sangat signifikan.
Salah satu tantangan yang harus dihadapi phlebotomist yaitu bagaimana mereka menenangkan pasien saat ambil darah.
Sebab masih banyak orang yang takut untuk disuntik atau diambil darahnya. Oleh karena itu, phlebotomist mesti sabar dan tenang dalam menangani pasien.
Untuk menjadi phlebotomist, seseorang harus menempuh pendidikan khusus dan cukup panjang dan mesti mendapatkan sertifikat agar bisa melakukan praktik.
Selain bekerja di rumah sakit, profesi ini juga bisa saja bekerja di tempat lain. Berdasarkan artikel Medical Technology Schools, seorang phlebotomist bahkan dapat bekerja di lembaga asuransi. Tugasnya yaitu mengumpulkan sampel darah dari rumah ke rumah pelamar asuransi jiwa yang digunakan dalam prosedur penjaminan emisi untuk menentukan kelayakan dan tarif asuransi.
(*)
Sumber : Tempo