XPDC to Borneo, sudah lama juga kami rencanakan. Sejak selepas XPDC Sulawesi, demikian kami namakan acara bekpekeran dakwah menjelang berakhir tahun 2019 yang lalu itu.
Ditandai dengan distance sosial akibat covid 19. Rencana XPDC to Borneo Kalimantan ini pun tertunda dan berubah ubah. Semula dari Sabah Malaysia masuk ke Kalimantan Utara Indonesia melalui Tawau ke Kalimantan Timur Selatan, Tengah dan ke Kalbar di Pontianak masuk ke Kucing Sarawak melalui Entikong.
Kalau XPDC Selebes Sulawesi tiga pekan lamanya, rekan rekan dari Kedah Pulau Pinang Malaysia, mereka melalui Batam. Kami mengunjungi Tanjung Pinang Bintan terlebih dahulu baru terbang ke Makasar Sulawesi Selatan via Surabaya. Rental mobil sejenis Inova hingga Manado Sulawesi Utara dan tentu saja tidak lupa ke pulau Bunaken laut terindah di Nusantara ini.
XPDC Borneo ini pula dijangkakan dua pekan.
Ternyata Border Tawau belum Normal lagi. Perjalanan jadi ditunda.

“Kalau begitu kita tetap ke Borneo namun sekerat bagian Utara saja usul Nor Azman Merican,” kata lelaki kacak pengusaha asal Tasek Glugor Kedah ini padaku.
“Dari Sabah ke Brunei dan Sarawak saja balik lagi ke Peninsula Semenanjung”,
“Baiklah, ditentukan Tarikh 29 hari bulan Agustus 2022 bertemu di Airport Kota Kinabalu Sabah”.
Mereka berlima dari Pulau Penang dengan Air Asia direct ke KK. Aku pula 28 hari bulan Agus pagi naik Ferry awal dari Batam Center Indonesia ke Terminal Ferry Stulang Laut Johor Malaysia.
Penerbangan petang Air Asia dari airport Senai Johor Bahru ke Airport Kinabalu Saba.
Alhamdulillah berjalan sesuai jadwal, aman meskipun cuaca agak kurang molek berkabut.

“Tak ada antigen, tak ade PCR tak ade My Sejahtera dah macam sedia kala seperti saat sebelum covid”.
“Dapat kabar border Tawau Sebatik dah normal Ferry penyeberangan ke Tarakan Tanjung Selor dah oke”, Nor Azman Merican kembali mengusulkan kita kembali ke rencana semula.
Kami masih lagi di Kota Kinabalu Sabah, satu malam bermalam di daerah wilayah seputaran Pasar Piliphina. Hari ini bertolak ke Tawau, rencana semalam pula di sana.
Ya tentu saja rencana disusun ulang terutama yang menyangkut transportasi.

“Maafkan Tuan Imam Kamal di Brunei, agaknya trif ini belum berkesempatan kami ke tempat tuan.”
“Salam buat semua sahabat MMIM minal masjid ilal masjid Jamaah Brunei. yang sudah siap menyiapkan rencana penginapan buat kami”.
(*)
Seperti ditulis Imbalo Iman Sakti di akun jejaring sosialnya.