GANGGUAN makan atau Eating disorder merupakan permasalahan yang bisa dialami oleh seseorang. Terdapat beberapa jenis dari masalah gangguan makan ini, salah satunya adalah selective eating disorder.
Selective eating disorder adalah kondisi ketika seseorang hanya makan sejumlah kecil jenis makanan atau menghindari makanan tertentu karena tekstur, rasa atau aroma makanan tersebut. Kondisi ini bisa membuat seseorang menjadi sangat pemilih dalam makanan yang dikonsumsi.
Adanya kondisi pemilih makanan ini bisa menyebabkan seseorang sangat sulit membedakan selective eating disorder atau sekadar pemilih pada makanan. Ketika seseorang menjadi picky eater atau pilih-pilih pada makanan, mereka memiliki preferensi makanan tertentu dan biasanya menghindari jenis makanan tertentu yang mereka tidak sukai atau merasa tidak nyaman saat memakannya.
Picky eater cenderung memiliki pilihan makanan yang lebih sedikit tetapi masih memiliki variasi dalam jenis makanan yang mereka makan. Sementara itu, selective eating disorder adalah kondisi psikologis di mana seseorang hanya makan makanan tertentu atau memiliki pilihan makanan yang sangat terbatas.
Seseorang menjadi picky eater hanya karena tidak menyukai makanan tertentu. Sementara selective eating disorder melibatkan keterbatasan yang signifikan dalam pilihan makanan dan seringkali menghindari jenis makanan tertentu yang secara substansial mempengaruhi asupan nutrisi mereka.
Penyebab Picky Eater
Banyak faktor yang dapat memengaruhi seseorang menjadi picky eater atau makan pemilih. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi termasuk faktor lingkungan, genetik, atau pengalaman masa lalu. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi picky eater:
Faktor Lingkungan
Pendidikan dan pengalaman makanan di rumah atau di sekolah dapat memengaruhi kebiasaan makan seseorang di masa dewasa. Makanan yang disajikan di rumah bisa membentuk pengalaman seseorang sehingga akhirnya mereka menghindari makanan tertentu terutama yang belum pernah dicoba.
Faktor Genetik
Beberapa studi menunjukkan bahwa kecenderungan menjadi picky eater dapat diturunkan dari orang tua. Orang yang memiliki anggota keluarga dekat yang menderita gangguan makan juga mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi picky eater.
Pengalaman Masa Lalu
Pengalaman buruk dengan makanan tertentu, seperti alergi makanan atau keracunan makanan, dapat membuat seseorang menjadi picky eater dan menghindari jenis makanan tertentu di masa depan.
Penyebab Selective Eating Disorder
Sejumlah hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami selective eating disorder antara lain adalah:
Trauma Masa Lalu
Pengalaman buruk dengan makanan atau peristiwa traumatik yang terkait dengan makanan, seperti keracunan makanan, dapat membuat seseorang menjadi takut atau khawatir dengan makanan tertentu. Kondisi ini biasanya lebih berat dan menyebabkan trauma yang tak kunjung hilang.
Gangguan Sensori Makanan
Beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap rasa, bau, atau tekstur tertentu dari makanan yang dapat membuat mereka enggan atau tidak suka dengan makanan tertentu. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa mual atau takut pada makanan tertentu.
Kondisi Medis atau Kesehatan Mental
Beberapa kondisi medis atau kesehatan mental, seperti kecemasan, OCD, atau gangguan autisme, dapat memengaruhi kebiasaan makan seseorang dan menyebabkan selective eating disorder.
Walau kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan dan nutrisi seseorang, kebanyakan orang dengan kondisi ini tetap dapat mempertahankan keseimbangan nutrisi yang sehat. Namun, jika kebiasaan makan yang keterlaluan atau memengaruhi kesehatan secara signifikan, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
selective eating disorder biasanya disertai dengan kecemasan atau ketakutan yang berlebihan tentang makanan tertentu, dan gejala ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka dan kesehatan mereka secara keseluruhan. Penderita selective eating disorder mungkin memiliki perasaan cemas atau panik ketika dipaksa untuk makan makanan tertentu atau mencoba makanan baru.
Jika seseorang sangat pemilih pada makanan dan khawatir bahwa kondisi ini bisa berkembang menjadi selective eating disorder, mereka sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis atau kesehatan mental untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Terapi perilaku kognitif, terapi keluarga, dan dukungan nutrisi adalah beberapa pendekatan yang mungkin digunakan untuk mengobati selective eating disorder.
(ris/RWP/merdeka)