WALIKOTA Batam Muhammad Rudi menggelar apel bersama ribuan ASN dan pegawai honorer di dataran Engku Putri, Selasa Pagi (16/4/24) kemarin.
Dalam pidatonya ia menyampaikan bahwa pada November 2024 akan mengelar Pilkada serentak. Pilkada untuk memilih kepala daerah Provinsi maupun pemerintah kota. Rudi kemudian berpesan agar pegawai negeri Pemko Batam tak salah memilih pemimpin.
Menurut Rudi jika salah memilih pemimpin, akan berpengaruh dan dampaknya akan dirasakan khususnya bagi pegawai.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa tahun depan ia akan mengakhiri masa jabatannya sebagai walikota Batam yang juga kepala BP.
Umumkan Marlin Sebagai Bakal Calon Walikota
Walikota Batam Muhammad Rudi mengumumkan rencana pencalonan Marlin Agustina Rudi sebagai bakal calon Wali Kota Batam pada Pilkada November mendatang.
Pengumuman ini disampaikan Rudi dihadapan ribuan Apartur Sipil Negara (ASN), saat Apel Gabungan Idul Fitri 2024 di Dataran Engku Putri, Selasa (16/4/2024) pagi.
“Saya akan mendorong istri saya maju sebagai calon wali kota. Hak suara ada di tangan bapak-ibu,” jelasnya saat sambutan berlangsung.
Pada kesempatan yang sama, wali kota yang tampak hadir tanpa ada pendampingan dari Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad juga menegaskan rencana politiknya, mengenai maju sebagai calon Gubernur Kepri.
“Saya berdiri di sini, mungkin tahun depan tahun terakhir saya maju sebagai Walikota Batam. Tentu saya minta izin dan saya sampaikan saya maju di Pilgub Kepri,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Rudi juga menyebut pentingnya memilih pemimpin yang dianggap dapat melanjutkan seluruh program yang telah berjalan saat ini. Salah satunya, Rudi juga menyinggung mengenai kesejahteraan pegawai dalam sambutan tersebut.
Rudi bahkan menegaskan bahwa seorang Wali Kota Batam kedepannya, tidak hanya pribadi yang hanya pandai berpidato.
“Karena kita yang tentukan pemimpin kita, apa yg kita pilih kita harus menanggungnya. Kalau tidak mampu, maka akan berdampak pada pendapatan bapak-ibu,” ujarnya.
“Saya menyampaikan bahwa saya akan maju mencalonkan gubernur provinsi Kepri. Saya akan dorong istri saya (Marlin Agustina /Wagub Kepri) menjadi calon wali kota Batam, hak suara ada di tangan Bapak ibu semua,” kata Rudi.
Ditambahkan bahwa apa yang sudah dicapai saat ini jangan hilang begitu saja.
“Saya titip ke Bapak Ibu sebagai pegawai karena jumlah kita (ASN) cukup besar. Namun hak sepenuhnya ada di tangan bapak ibu,” kata Rudi.
Amsakar Tinggalkan Partai Nasdem?
Sementara itu, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad yang juga digadang-gadang maju sebagai calon Walikota Batam pada Pilkada 2024, dikabarkan mulai berikhtiar di jalur dan partai politik lain. Kabar bahwa ia segera meninggalkan Partai NasDem pada Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam 2024 mendatang, kian santer terdengar.
Kabar itu pun semakin menguat paska Amsakar memutuskan untuk menggandeng Anggota DPRD Kepri, Irwansyah, maju sebagai bakal calon pasangan Walikota dan Wakil Walikota Batam pada Pilkada 2024 ini. Menariknya, pasangan Amsakar-Irwansyah mendeklarasikan maju melalui jalur independen.
Padahal, Amsakar masih tercatat sebagai kader sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Kota Batam.
Seiring kabar tersebut, muncul pula kabar lain yang menyebutkan Amsakar Ahmad perlahan mulai meninggalkan Partai NasDem dan merapat ke Partai Golkar.
Isu ini beralasan. Mengingat, Amsakar gagal mengantarkan keponakan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Pietra Machreza Paloh menuju Senayan pada Pileg 2024 lalu.
Mengomentari hal itu, pengamat politik Fernando Emas menilai bahwa kegagalan Amsakar mengantar Pietra Paloh ke Senayan tentu menjadi bahan pertimbangan NasDem dalam mengusung calon Wali Kota Batam pada Pilkada 2024 mendatang.
Apalagi perolehan suara Pietra Paloh yang ‘digendong’ Amsakar kalah telak dari caleg lainnya di Dapil Kepri seperti Randi Zulmariadi yang merupakan putra Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
Hasil tersebut, menurut Fernando, dapat memunculkan asumsi publik bahwa figur Amsakar tidak terlalu berpengaruh dalam mendongkrak suara Pietra Paloh.
“Jadi kalau melihat Amsakar potensinya sangat kecil memenangkan Pilkada 2024. Pun, kecil peluang diusung oleh Nasdem. Karena pada pileg kemarin terbukti sangat jauh perolehan suara (Pietra), berarti ketokohannya (Amsakar) juga dipertanyakan,” kata Fernando kepada wartawan, Selasa (2/4/2024).
Hal itu, sebut Fernando, tentu menjadi pertimbangan NasDem dalam mengusung calon Wali Kota di Pilwako Batam 2024.
“Partai NasDem pasti melihat itu. Partai tentu melihat seberapa besar potensi calon kepala daerah memberikan keuntungan bagi partai,” sambung Direktur Rumah Politik itu.
Terbaru, Amsakar Ahmad diumumkan akan maju melalui jalur politik partai Golkar.
Peta Politik Batam di Pilkada 2024
Rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat kabupaten/kota dan di tingkat Provinsi Kepulauan Riau telah usai.
Dari hasil rekapitulasi suara yang diperoleh partai politik, terutama dalam perhitungan kursi di legislatif untuk tingkat Provinsi serta kabupaten/kota akan menjadi perhatian elit politik bukan sekedar komposisi unsur pimpinan di DPRD.
Melainkan juga menjadi dasar menentukan kebijakan dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 27 November 2024 yang akan datang.
Jumlah suara dan jumlah kursi yang diperoleh oleh partai politik akan menjadi tiket untuk mengantarkan pasangan calon berkompetisi dalam pilkada serentak.
Partai politik dapat mengusung pasangan calon jika jumlah suara hasil pemilu 2024 dan/atau jumlah kursi yang diperoleh di legislatif berjumlah 20 persen (9 kursi).
Bagi parpol yang perolehan suara atau jumlah kursinya tidak mencapai 20 persen, maka dapat berkoalisasi dengan partai lainnya.
Baik berdasarkan basis jumlah perolehan suara, ataupun berbasis pada jumlah perolehan kursi.
Melihat perolehan suara dan juga jumlah kursi yang dimiliki oleh partai politik di DPRD Provinsi Kepri hasil rekapitulasi di tingkat Provinsi.
Dimana Gerindra secara mengejutkan menjadi pemenang Pemilu 2024 di Provinsi Kepulauan Riau dengan meraih suara terbanyak dengan jumlah 9 kursi (20%).
Disusul Partai Golkar dengan jumlah 9 kursi, bahkan sempat di prediksi akan memimpin DPRD Provinsi Kepri.
Partai Nasdem menjadi pemenang ketiga dalam perolehan kursi DPRD Kepri dengan meraih 7 kursi.
Disusul PKS dengan 6 Kursi. PDIP yang sebelumnya menjadi pemenang pemilu, pada Pemilu 2024 ini hanya memperoleh 4 kursi saja setelah kehilangan beberapa kursi di beberapa dapil.
Termasuk posisi Ketua DPRD yang selama dua periode telah diduduki oleh PDIP.
Hasil rekapitulasi pemilu di Kota Batam menempatkan Partai Nasdem menjadi pemenang pemilu dengan meraih 10 Kursi dari 50 Kursi DPRD Kota Batam. Gerindra dan PDIP memperoleh 7 kursi, yang berarti PDIP akan melepaskan posisi kepemimpinan DPRD Kota Batam.
Sedangkan Golkar dan PKS meraih 6 kursi, disusul kemudian PKB dengan 4 kursi dan PAN 3 kursi. Demokrat yang juga pernah menjadi pimpinan di DPRD Kota Batam, pada pemilu 2024 ini hanya memperoleh 2 kursi, sama dengan Hanura.
PPP sebagai partai yang cukup tua dalam percaturan politik Indonesia hanya memperoleh 1 kursi bersama PSI dan PKN yang tergolong sebagai partai baru.
Berdasarkan hasil perolehan suara tersebut, dan sebagaimana ketentuan mengusung pasangan calon, seharusnya Amsakar Ahmad sebagai Ketua Partai Nasdem Kota Batam akan dengan mudah untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan calon yang sudah mendeklarasikan diri bersama Irwansyah politisi PPP, dengan jumlah 11 kursi lebih dari 20 persen syarat yang ditentukan.
Hanya saja, pasangan Amsakar dan Irwansyah justeru mendeklarasikan diri akan maju melalui jalur independen dengan mengumpulkan dukungan pemilih dalam bentuk salinan EKTP dan Surat Pernyataan dukungan.
Jika demikian, maka diindikasikan bahwa Partai Nasdem akan dipergunakan oleh Marlin Agustina yang merupakan isteri dari Muhammad Rudi Ketua Nasdem Kepri untuk maju dalam pencalonan Walikota Batam.
Marlin Agustina diprediksi akan berpasangan dengan Jefridin yang saat ini adalah Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam.
Begitu juga dengan Kabupaten Bintan yang berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara, menunjukkan bahwa partai Golkar akan mengambil alih kepemimpinan DPRD Bintan dari Partai Demokrat, yang merupakan rekan koalisi di Pilpres.
(ham/dha/antara/tribunnews)