Dengan mengakses situs ini, anda setuju terhadap Privacy Policy dan Terms of Use batambuzz.com.
Accept
BatamBuzzBatamBuzz
  • Beranda
  • Artikel
    ArtikelTampilkan Lainnya
    Dua Warga Batam Tertipu Investasi Bodong, Seorang Perwira Menengah TNI-AL Dipecat dari Dinas Militer
    24/04/2025
    Evaluasi Kerja Sama Pengelolaan Air Bersih antara BP Batam dan PT Moya
    22/04/2025
    Polisi Gulung Jaringan Pencurian Sepeda Motor di Batam
    22/04/2025
    Ruas Jalan Simpang Kabil – Simpang Batamindo Akan Ditingkatkan jadi 4 Lajur
    22/04/2025
    Penyidik Kejaksaan Negeri Batam Periksa Ulang Saksi Kasus Korupsi RSUD Embung Fatimah
    09/12/2024
  • In Depth
    In DepthTampilkan Lainnya
    “APBD Kepri 2025 Sebesar Rp3,918 Triliun”
    07/12/2024
    “Banjir Berulang dan Upaya Normalisasi Drainase di Batam”
    06/12/2024
    WALHI Kritisi Harapan Kondusivitas di Balik Rencana Investasi Xinyi dan Penggusuran Rempang
    05/12/2024
    Fenomena Puncak Gunung Es pada Judi Online dan Pornografi Anak 
    26/04/2024
    Waspada Peningkatan Kasus DBD Di Batam
    22/04/2024
  • Serial
    SerialTampilkan Lainnya
    Pucung yang Bikin Mabuk Kepayang
    07/12/2024
    Rengkam, Tumpuan Nelayan Saat Cuaca Buruk
    06/12/2024
    Kontradiksi di Selat Philips
    27/04/2024
    Tanaman Endemik Khas Pesisir Kepulauan Riau
    24/04/2024
    Ragam Tanaman di Kebun Raya Batam
    21/04/2024
  • Editor Picks
    Editor PicksTampilkan Lainnya
    4
    Ikan Kakatua yang Cantik, Sebaiknya Tidak Dikonsumsi
    25/07/2023
    “Kampung Panglong & Kisah Roemah Pohon yang Tersembunyi”
    13/07/2023
    Cara Cetak Kartu Keluarga Dari Rumah
    12/07/2023
    Aturan Persulit Pengguna Mobil BBM Mulai Dirumuskan
    16/06/2023
    Kenapa Setiap Orang Dilarang Merokok di Pesawat?
    02/06/2023
  • Insider
    InsiderTampilkan Lainnya
    Deretan Batu Bata ‘Batam’ di Bunker Tua Belanda
    22/04/2025
    Disdik Batam Larang Pungutan Biaya Wisuda dan Perpisahan Sekolah
    22/04/2025
    Ada 1.358 Kasus Diabetes Melitus di Batam
    21/04/2025
    Bintan Jong Race Festival 2025: 252 Perahu Tradisional Adu Cepat di Laut Lagoi
    21/04/2025
    Geylang : “Menyusur Wilayah Kilang” Orang Melayu di Singapura
    08/12/2024
Menyimak: Kisah Masyarakat Tambelan, Bermula Dari pulau Benua
Bagikan
Notification Tampilkan Lainnya
Artikel terbaru
Dua Warga Batam Tertipu Investasi Bodong, Seorang Perwira Menengah TNI-AL Dipecat dari Dinas Militer
Artikel
Deretan Batu Bata ‘Batam’ di Bunker Tua Belanda
Histori
Disdik Batam Larang Pungutan Biaya Wisuda dan Perpisahan Sekolah
Pendidikan
Evaluasi Kerja Sama Pengelolaan Air Bersih antara BP Batam dan PT Moya
Artikel
Polisi Gulung Jaringan Pencurian Sepeda Motor di Batam
Artikel
Aa
Aa
BatamBuzzBatamBuzz
  • Beranda
  • Artikel
  • In Depth
  • Serial
  • Editor Picks
  • Insider
  • Berita
    • Artikel
    • In Depth
    • Berita Video
    • Serial
    • Cerita Foto
  • Insider
    • Pendidikan
    • Histori
    • Citizen
    • Sports
    • Kultur
    • Lingkungan
  • Lainnya
    • Kebijakan Privasi
    • Pedoman Media Siber
Ikuti kami
©Batambuzz, 2024. All Rights Reserved.
Histori

Kisah Masyarakat Tambelan, Bermula Dari pulau Benua

Batam Buzz
Batam Buzz Terbit pada: 08/03/2023 626 Dilihat
Perairan pulau Tambelan, © f. halamankepri.blogspot.com. Disediakan oleh BatamBuzz.
Bagikan
788
SEBARAN
ShareTweetTelegramLine

Pulau yang tertua di kawasan Tambelan, adalah Pulau Benua. Terletak di Barat Daya Pulau Tambelan.

Daftar Isi
Kedatangan Sultan Abdullah Muayat SyahKisah Datuk Campe dan Penamaan Tambelan

DIPERKIRAKAN sekitar awal abad ke 16 datanglah dua orang beradik dari Serasan bernama Datuk Rahmat dan Datuk Cermat, yang membuat pemukiman pertama di Pulau Benua, tepatnya di sekitar daerah air Payau. Pada saat itu Pulau Benua merupakan pulau tanpa penghuni dan belum diberi nama.

Penamaan Benua berasal dari bahasa Melayu yang artinya sebuah pulau besar yang baru ditemukan. Pemukiman tersebut terus berkembang hingga mencapai 70 kepala keluarga. Masyarakat di sana juga membuat sebuah masjid yang saat ini menjadi masjid tertua di wilayah Tambelan.

Diperkirakan pada paruh kedua abad ke 16 pemukiman penduduk dipindahkan ke bagian Timur Pulau Tambelan karena daerah Air Payau sangat rentan terhadap serangan lanun dan hantaman gelombang pada musim utara.

Daerah tersebut kemudian diberi nama Gayam, diambil dari nama kepala desa pada waktu itu yang bernama Datuk Gayum.

Hingga saat ini di daerah Gayam masih terdapat peninggalan beberapa pekuburan berupa nisan batu yang disebut pekuburan Tanjung Kubur.

Informasi lain menyebut, pulau Tambelan sebelumnya juga dikenal dengan nama pulau Sabda. Nama tersebut tercatat dalam sejarah pada tahun sekitar 1623 ketika rombongan sultan Johor VII, sultan Abdullah Muayat Syah tiba. Nama Tambelan bermula pada perang Riau (1782-1784).

Peta pulau Benua di wilayah kepulauan Tambelan. © Disediakan oleh BatamBuzz.

Kedatangan Sultan Abdullah Muayat Syah

Saat kedatangan Sultan Abdullah Muayat Syah ke Tambelan, pulau tersebut disebut Pulau Kandil Bahar, di bawah pemerintahan Datuk Gayum. Sultan Abdullah Muayat Syah diceritakan sedang melakukan perjalanan untuk melarikan diri ke daerah Brunai.

Dalam perjalanannya, Sultan sakit dan bersabda, apabila ia meninggal dunia, ia minta dilepaskan ayam kaki kuning. Sang Sultan minta dikuburkan di tempat ayam tersebut singgah.

Dalam kisah disebutkan, ayam kaki kuning singgah di sebuah tanjung di Pulau Tambelan yang kemudian diberi nama Tanjung Ayam.

Pasukan Sultan kemudian menguburkan Sultan di pulau Tambelan, tepatnya di kaki bukit Mentayan. Sebagian rombongan Sultan tinggal bersama penduduk Tambelan dan sebagian lagi kembali ke Johor.

Beberapa Tahun kemudian, datanglah Sultan Yahya, adik Sultan Muayat Syah ke Pulau Tambelan untuk mengunjungi makam kakandanya. Kemudian ia memindahkan kuburan Sultan Muayat Syah ke Daerah Batu Lepuk agar terhindar dari genangan air pasang.

Dalam kisah kedatangan  Sultan Abdullah Muayat Syah, ada perbedaan pendapat. Pertama, ada yang mengatakan bahwa Sultan tersebut meninggal dalam perjalanan dan dikuburkan di bukit Mentayan Pulau Tambelan. Kedua, ada yang berpendapat bahwa Sultan Abdullah Muayat Syah lari dari kejaran Sultan Aceh dan sempat memerintah untuk beberapa waktu di Tambelan.

Artinya Pulau Tambelan pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Johor hingga Sultan Abdullah Muayat Syah meninggal dunia.(Zainuddin Manan, 16 Mei 2014).

Kisah Datuk Campe dan Penamaan Tambelan

Kisah selanjutnya menyebutkan tentang kedatangan Datuk Campe. Dalam cerita ini disebutkan Datuk Campe merupakan seorang pengembara atau penyebar agama islam Champa-Yunan yang datang ke Tambelan dan Menikah dengan putri Datuk Gayum. Setelah Datuk Gayum meninggal Dunia, kepemimpinan diserahkan kepada Datuk Campe. Ia kemudian berniat mengembangkan pemukiman penduduk ke berbagai daerah baru tersebut.

Datuk Campe membentuk empat kelompok. Masing-masing kelompok menyebar ke empat lokasi yaitu daerah Durian, Tanjung Hantu, Teluk Abik, dan Aik Embung. Ia pindah dari Gayam ke Teluk Abik dan mendirikan Pusat pemerintahannya di Mentayan (Desa Batu Lepuk sekarang), yang dikenal dengan sebutan Istana Mentayan.

Hingga masa pemerintahan Datuk Campe, Pulau Tambelan bernama Pulau Kandil Bahar atau Pulau Sabda Bertuah.

Menurut salah seorang warga, penamaan pulau Sabda Betuah diberikan oleh Sultan Yahya ketika ia bersama rombongan hendak menuju Tambelan untuk berziarah ke makam kakandanya Sultan Muayat Syah. Penamaan ini diambil dari sabda Sultan Muayat syah sebelum beliau dikuburkan di Pulau Tambelan (pulau sabda bertuah).

Sedangkan penamaan kandil bahar berasal dari pelaut  yang melihat cahaya api dari lampu minyak di tengah laut pada malam hari. Setelah dicari ternyata cahaya tersebut berasal dari sebuah pulau yang kemudian dinamakan Kandil Bahar.

Pada masa Datuk campe memerintah Tambelan, kerajaan Melayu Johor diserang oleh Raja Kecik, sehingga Sultan menyelamatkan diri ke Lingga. Keberadaan Datuk Campe  diketahui oleh sultan, sehingga Sultan meminta bantuan kepada Datuk Campe untuk mengalahkan Raja kecik. Datuk Campe bersama beberapa orang pasukan pergi ke Lingga untuk membantu Sultan, dan berhasil mengalahkan Raja Kecik. Karena kesediaan dan keberhasilan Datuk Campe membantu Sultan, maka Sultan memberikan penghargaan kepada Datuk Campe dan pasukannya dengan julukan Timbalan Riau (pembantu kerajaan Johor Riau). Julukan inilah yang kemudian melekat menjadi nama Pulau Tambelan.

(*)

Sumber : Renjis (Jurnal Ilmiah Budaya dan Sejarah Melayu) – Penerbit : Balai Pelestarian Nilai Budaya Tanjungpinang, Disbud Pemprov Kepri

KAITAN Benua, Kepulauan Riau, Kisah, Pulau Tambelan
Batam Buzz 08/03/2023
Apa Yang Anda Pikirkan?
Suka0
Gembira0
Sedih0
Menangis0
Marah0
Terserah0
Geli0
Artikel sebelumnya Update Data Korban Longsor Natuna, 12 Orang Meninggal 43 dalam Pencarian
Artikel selanjutnya Luber Beberapa Hari Saat Hujan, Pintu Air Waduk Duriangkang Akhirnya Ditutup
Berikan Komentar Berikan Komentar

Klik di sini untuk membatalkan balasan.

Please Login to Comment.

POPULER

Pekan Ini
iklan drone

UPDATE

Dua Warga Batam Tertipu Investasi Bodong, Seorang Perwira Menengah TNI-AL Dipecat dari Dinas Militer
Artikel 24/04/2025 123 Dilihat
Deretan Batu Bata ‘Batam’ di Bunker Tua Belanda
Histori 22/04/2025 117 Dilihat
Disdik Batam Larang Pungutan Biaya Wisuda dan Perpisahan Sekolah
Pendidikan 22/04/2025 108 Dilihat
Evaluasi Kerja Sama Pengelolaan Air Bersih antara BP Batam dan PT Moya
Artikel 22/04/2025 121 Dilihat
Polisi Gulung Jaringan Pencurian Sepeda Motor di Batam
Artikel 22/04/2025 120 Dilihat
CUACA KOTA BATAM

Ikuti Kami

Temui di Sosial Media
Facebook Like
Twitter Ikuti
Instagram Ikuti
Youtube Subscribe

EDITOR PICK

Bintan Jong Race Festival 2025: 252 Perahu Tradisional Adu Cepat di Laut Lagoi
21/04/2025 108 Dilihat
Deretan Batu Bata ‘Batam’ di Bunker Tua Belanda
22/04/2025 117 Dilihat
Disdik Batam Larang Pungutan Biaya Wisuda dan Perpisahan Sekolah
22/04/2025 108 Dilihat
Ada 1.358 Kasus Diabetes Melitus di Batam
21/04/2025 106 Dilihat
BatamBuzzBatamBuzz
Ikuti kami

©Batambuzz, 2023 - 2024. All Rights Reserved.

  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?